Sebelum mencoba
untuk menggunakan disk quota perlu diingat bahwa quota harus sudah
dikonfigurasi di kernel anda dan sistem anda sudah terinstall paket quota. Pada
Linux Redhat versi 6.2, paket quota bisa diinstall dengan rpm jika saat
instalasi sistem, paket quota tidak dipilih. Setelah itu konfigurasi ulang
kernel anda dan pada bagian quota support
ketikkan y :
Quota support (CONFIG_QUOTA) [n] y
Pada Linux redhat
6.2, jika quota sudah diinstall, maka secara otomatis saat booting sistem akan
mengaktifkan quota. Untuk mengecek apakah quota sudah aktif lakukan perintah
berikut :
# /usr/sbin/quotacheck –avug
Kemudian hidupkan
quota :
# /usr/sbin/quotaon -avug
Setelah itu anda
harus menyunting file /etc/fstab untuk mengaktifkan disk quota per baris file
sistem, dimana anda dapat mengaktifkan quota untuk masing-masing user atau
group atau keduanya untuk semua file sistem yang ada di Linux. Sebelum quota
diaktifkan tampilan file /etc/fstab adalah sbb:
/dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
/dev/hda2 /home ext2 defaults 1 1
Untuk mengaktifkan quota user, tambahkan
“usrquota” pada kolom keempat setelah “defaults” menjadi :
/dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
/dev/hda2 /home ext2 defaults,usrquota 1 1
Cara untuk
mengaktifkan quota group hampir sama, yaitu hanya dengan mengganti options
usrquota menjadi grpquota. Sedangkan untuk mengaktifkan keduanya, dapat
dilakukan dengan mengubah options seperti berikut :
/dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
/dev/hda2 /home ext2 defaults,usrquota,grpquota 1 1
Kemudian perlu dibuat juga file yang berfungsi menyimpan record quota yaitu quota.user dan quota.group. Keduanya harus diset owner sebagai root, dan hanya boleh di read-write oleh root saja. File ini biasa diletakkan di partisi /home.
# cd /home
# touch quota.user
# touch quota.group
# chmod 600 quota.user
# chmod 600 quota.group
Untuk keterangan
lebih lanjut tentang fstab, baca manualnya :
# man fstab
Selanjutnya reboot
sistem agar quota dapat berjalan.
Jika operasi sudah berjalan normal anda tidak perlu lagi menjalankan perintah
quotacheck dan quotaon. Anda hanya perlu memastikan bahwa quota benar-benar sudah diaktifkan. Cara yang mudah untuk melakukan
ini ialah dengan menjalankan perintah quota
–v. Dari keluaran perintah ini dapat anda lihat satu baris informasi
tentang pemakaian disk dan batas quota saat itu untuk masing-masing file sistem
yang telah diaktifkan quotanya.
Untuk mengalokasikan
batas quota digunakan perintah edquota. Perintah dapat digunakan baik
untuk mengatur quota seorang user
maupun quota sebuah group. Apabila perintah edquota
digunakan untuk mengatur quota seorang user maka setelah perintah edquota bisa
diikuti dengan flag –u atau bisa juga
tidak, baru kemudian diikuti namauser yang akan diatur quotanya. Jika peintah
edquota tidak diikuti flag, maka
secara default perintah edquota tersebut dianggap akan mengatur quota seorang user alias menggunakan flag –u. Karena itu, jika perintah
edquota ini akan digunakan untuk mengatur quota
sebuah group, maka setelah perintah ini harus diikuti flag –g baru kemudian
diikuti nama group yang akan diatur quotanya.
Selain itu perintha edquota ini juga
dapat digunakan untuk mengatur quota
dua atau lebih user atau group sekaligus. Sintaksnya :
# edquota <user1> <user2>
<user3> …dst
dan untuk mengatur dua atau lebih group digunakan
:
# edquota
-g <group1> <group2> <group3> …dst
Ketika perintah
edquota diminta, secara otomatis sistem akan menggunakan fasilitas teks editor
vi untuk menyunting batas-batas quota yang dikehendaki. Penggunaan perintah
edquota dapat dilihat pada contoh berikut :
Untuk edit quota
user
# edquota –u bagus
Quotas for user bagus:
/dev/hda2: blocks in use: 2594, limits (soft = 5000, hard = 6500)
inodes in use: 356, limits (soft = 1000, hard = 1500)
"blocks in use" adalah jumlah total blok
(dalam kilobyte) yang telah dipakai oleh user. "inodes in use" adalah
jumlah total file yang dimiliki user dalam partisi tersebut.
Untuk edit quota group
# edquota –g asisten
Quotas for group asisten:
/dev/hda4: blocks in use: 5799, limits (soft = 8000, hard = 10000)
inodes in use: 1454, limits (soft = 3000, hard = 4000)
Seringkali seorang administrator ingin supaya ia
dapat mengatur batas quota pada suatu rentang uid atau user ID, sehingga dia
tidak perlu memberikan batas quota masing-masing user satu demi satu yang tentu
saja akan memakan waktu dan tenaga. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
flag –p pada perintah edquota. Hal pertama yang harus dilakukan dalam
penduplikasian batas quota untuk sejumlah user ini adalah menentukan batas
quota yanag akan dijadikan contoh atau prototype pada seorang user saja.
Setelah itu proses duplikasi dapat dilakukan. Jika diasumsikan shell anda
adalah csh dan user ID dimulai pada nomor 500 maka digunakan perintah :
# edquota -p bob `awk -F: '$3 > 499 {print $1}' /etc/passwd`
Jika anda ingin mengeset sendiri grace periode,
dapat dilakukan perintah edquota –t. Maka akan ditampilkan :
# edquota -t
Time units may be: days, hours, minutes, or seconds
Grace period before enforcing soft limits for users:
/dev/hda2: block grace period: 0 days, file grace period: 0 days
Jika anda ingin mengeset grace periode menjadi 5
hari maka anda cukup mengubah angka 0 days menjadi 5 days, disesuaikan dengan
block dan filenya.
Keterangan selengkapnya baca di manual :
# man edquota
Setelah disk quota aktif pada system, tentu saja
administrator ingin memeriksa batas quota dan kapasitas disk quota yang telah
digunakan. Untuk melakukan hal itu, selain dapat menggunakan perintah quota,
juga dapat digunakan perintah repquota. Perintah quota hanya dapat digunakan
oleh seorang user untuk memeriksa quota user dan group, dan pemakaian kapasitas
disk yang dimilikinya. Perintah ini tidak bisa
digunkan untuk melihat informasi quota yang dimiliki user lain atau
group lain, jika hanya menggunakan account user
biasa. Hanya superuser atau yang memiliki account root yang dapat
melihat informasi quota y ang dimiliki user lain beserta pemakaiannya. Perintah
repquota dapat digunakan untuk mendapatkan ringkasan dari semua informasi quota
dan pemakaian disk untuk file system yang telah diaktifkan quotanya. Berbeda
dengan perintah edquota, pada perintah repquota ini jika anda tidak menambahkan
flag apapun, secara otomatis yang akan ditampilkan adalah quota untuk
masing-masing user dan quota untuk masing-masing group (jika keduanya ada).
Jadi misalkan ingin melihat alokasi quota tiap user di file system /home
digunakan perintah :
# repquota –u /home
misalnya tipe user di file sistem /home ini telah diatur, akan muncul tampilan :
Block limits File limits
User used soft hard grace used soft hard grace
root -- 175419 0 0 14679 0 0
bin -- 18000 0 0 735 0 0
uucp -- 729 0 0 23 0 0
man -- 57 0 0 10 0 0
bagus -- 13046 15360 19200 806 1500 2250
andri -- 2838 5120 6400 377 1000 1500
Penggunaan perintah quota –v oleh seorang user
dapat dilakukan untuk melihat batas quota yang dimilkinya di file system
tertentu. Sebagai contoh di bawah ini user adjie akan melihat batas quota yang
dimilikinya :
# quota –v
Disk quotas for user adjie (uid 501) :
Filesystem blocks quota limit grace files quota limit grace
/home 525* 500 550 5days 17 0 0
/usr 0 500 550 0 0 0
Pada file system /home dari contoh di atas dapat dilihat bahwa user tersebut telah lewat 25 blok dari batas quota yang diizinkan dan mempunyai sisa perpanjangan waktu 5 hari lagi. Tanda asterisk (*) menunjukkan bahwa user tersebut saat ini telah melewati batas quota yang dimilikinya. File system yang tidak digunakan sama sekali oleh user biasanya tidak akan ditampilkan dalam keluaran peintah quota, meskipun user tersebut mempunyai jatah quota pada file system tersebut. Jadi pada contoh di atas (user adjie selain punya quota di /home juga ada di /usr). Jika perintah quota digunakan tanpa flag apapun, maka quota user adjie di /usr tidak akan ditampilkan karena dia sama sekali belum menggunakan jatah quotanya di file system tersebut. Tapi karena perintah edquota menggunakan flag–v maka semua informasi tentang quota yang dimilikinya akan ditampilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar