Jumat, 22 Juni 2012



Konfigurasi Quota
Sebelum mencoba untuk menggunakan disk quota perlu diingat bahwa quota harus sudah dikonfigurasi di kernel anda dan sistem anda sudah terinstall paket quota. Pada Linux Redhat versi 6.2, paket quota bisa diinstall dengan rpm jika saat instalasi sistem, paket quota tidak dipilih. Setelah itu konfigurasi ulang kernel anda dan pada bagian quota support ketikkan y :
Quota support (CONFIG_QUOTA) [n] y
Pada Linux redhat 6.2, jika quota sudah diinstall, maka secara otomatis saat booting sistem akan mengaktifkan quota. Untuk mengecek apakah quota sudah aktif lakukan perintah berikut :
# /usr/sbin/quotacheck –avug
Kemudian hidupkan quota :
# /usr/sbin/quotaon -avug
Setelah itu anda harus menyunting file /etc/fstab untuk mengaktifkan disk quota per baris file sistem, dimana anda dapat mengaktifkan quota untuk masing-masing user atau group atau keduanya untuk semua file sistem yang ada di Linux. Sebelum quota diaktifkan tampilan file /etc/fstab adalah sbb:
/dev/hda1       /        ext2    defaults        1       1
/dev/hda2       /home    ext2    defaults        1       1
Untuk mengaktifkan quota user, tambahkan “usrquota” pada kolom keempat setelah “defaults” menjadi :
/dev/hda1       /        ext2    defaults        1       1
/dev/hda2       /home    ext2    defaults,usrquota       1        1
Cara untuk mengaktifkan quota group hampir sama, yaitu hanya dengan mengganti options usrquota menjadi grpquota. Sedangkan untuk mengaktifkan keduanya, dapat dilakukan dengan mengubah options seperti berikut :
/dev/hda1       /        ext2    defaults              1      1
/dev/hda2       /home    ext2    defaults,usrquota,grpquota   1   1
                   Kemudian perlu dibuat juga file yang berfungsi menyimpan record quota yaitu quota.user dan quota.group. Keduanya harus diset owner sebagai root, dan hanya boleh di read-write oleh root saja. File ini biasa diletakkan di partisi /home. 
# cd /home
# touch quota.user 
# touch quota.group 
# chmod 600 quota.user 
# chmod 600 quota.group
 
Untuk keterangan lebih lanjut tentang fstab, baca manualnya :
# man fstab
Selanjutnya reboot sistem agar quota dapat berjalan. Jika operasi sudah berjalan normal anda tidak perlu lagi menjalankan perintah quotacheck dan quotaon. Anda hanya perlu memastikan bahwa quota benar-benar sudah diaktifkan. Cara yang mudah untuk melakukan ini ialah dengan menjalankan perintah quota –v. Dari keluaran perintah ini dapat anda lihat satu baris informasi tentang pemakaian disk dan batas quota saat itu untuk masing-masing file sistem yang telah diaktifkan quotanya.
Untuk mengalokasikan batas quota digunakan perintah edquota. Perintah dapat digunakan baik untuk mengatur quota seorang user maupun quota sebuah group. Apabila perintah edquota digunakan untuk mengatur quota seorang user maka setelah perintah edquota bisa diikuti dengan flag –u atau bisa juga tidak, baru kemudian diikuti namauser yang akan diatur quotanya. Jika peintah edquota tidak diikuti flag, maka secara default perintah edquota tersebut dianggap akan mengatur quota seorang user alias menggunakan flag –u. Karena itu, jika perintah edquota ini akan digunakan untuk mengatur quota sebuah group, maka setelah perintah ini harus diikuti flag –g baru kemudian diikuti nama group yang akan diatur quotanya. Selain itu perintha edquota ini juga dapat digunakan untuk mengatur quota dua atau lebih user atau group sekaligus. Sintaksnya :
# edquota <user1> <user2> <user3> …dst
dan untuk mengatur dua atau lebih group digunakan :
# edquota  -g <group1> <group2> <group3> …dst
Ketika perintah edquota diminta, secara otomatis sistem akan menggunakan fasilitas teks editor vi untuk menyunting batas-batas quota yang dikehendaki. Penggunaan perintah edquota dapat dilihat pada contoh berikut :
Untuk edit quota user
# edquota –u bagus
Quotas for user bagus: 
/dev/hda2: blocks in use: 2594, limits (soft = 5000, hard = 6500) 
           inodes in use: 356, limits (soft = 1000, hard = 1500)
"blocks in use" adalah jumlah total blok (dalam kilobyte) yang telah dipakai oleh user. "inodes in use" adalah jumlah total file yang dimiliki user dalam partisi tersebut.
Untuk edit quota group
# edquota –g asisten
Quotas for group asisten: 
/dev/hda4: blocks in use: 5799, limits (soft = 8000, hard = 10000) 
           inodes in use: 1454, limits (soft = 3000, hard = 4000)
Seringkali seorang administrator ingin supaya ia dapat mengatur batas quota pada suatu rentang uid atau user ID, sehingga dia tidak perlu memberikan batas quota masing-masing user satu demi satu yang tentu saja akan memakan waktu dan tenaga. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan flag –p pada perintah edquota. Hal pertama yang harus dilakukan dalam penduplikasian batas quota untuk sejumlah user ini adalah menentukan batas quota yanag akan dijadikan contoh atau prototype pada seorang user saja. Setelah itu proses duplikasi dapat dilakukan. Jika diasumsikan shell anda adalah csh dan user ID dimulai pada nomor 500 maka digunakan perintah :
# edquota -p bob `awk -F: '$3 > 499 {print $1}' /etc/passwd`
Jika anda ingin mengeset sendiri grace periode, dapat dilakukan perintah edquota –t. Maka akan ditampilkan :
# edquota -t
Time units may be: days, hours, minutes, or seconds 
Grace period before enforcing soft limits for users: 
/dev/hda2: block grace period: 0 days, file grace period: 0 days 
Jika anda ingin mengeset grace periode menjadi 5 hari maka anda cukup mengubah angka 0 days menjadi 5 days, disesuaikan dengan block dan filenya.
Keterangan selengkapnya baca di manual :
# man edquota
Setelah disk quota aktif pada system, tentu saja administrator ingin memeriksa batas quota dan kapasitas disk quota yang telah digunakan. Untuk melakukan hal itu, selain dapat menggunakan perintah quota, juga dapat digunakan perintah repquota. Perintah quota hanya dapat digunakan oleh seorang user untuk memeriksa quota user dan group, dan pemakaian kapasitas disk yang dimilikinya. Perintah ini tidak bisa  digunkan untuk melihat informasi quota yang dimiliki user lain atau group lain, jika hanya menggunakan account user  biasa. Hanya superuser atau yang memiliki account root yang dapat melihat informasi quota y ang dimiliki user lain beserta pemakaiannya. Perintah repquota dapat digunakan untuk mendapatkan ringkasan dari semua informasi quota dan pemakaian disk untuk file system yang telah diaktifkan quotanya. Berbeda dengan perintah edquota, pada perintah repquota ini jika anda tidak menambahkan flag apapun, secara otomatis yang akan ditampilkan adalah quota untuk masing-masing user dan quota untuk masing-masing group (jika keduanya ada). Jadi misalkan ingin melihat alokasi quota tiap user di file system /home digunakan perintah :
# repquota –u /home
misalnya tipe user di file sistem /home ini telah diatur, akan muncul tampilan  :
                      Block limits               File limits 
   User         used    soft    hard  grace    used  soft  hard   grace 
   root   --  175419       0       0          14679     0     0 
   bin    --   18000       0       0            735     0     0 
   uucp   --     729       0       0             23     0     0 
   man    --      57       0       0             10     0     0 
   bagus  --   13046   15360   19200            806  1500  2250 
   andri  --    2838    5120    6400            377  1000  1500
Penggunaan perintah quota –v oleh seorang user dapat dilakukan untuk melihat batas quota yang dimilkinya di file system tertentu. Sebagai contoh di bawah ini user adjie akan melihat batas quota yang dimilikinya :
# quota –v 
Disk quotas for user adjie (uid 501) :
Filesystem  blocks  quota  limit  grace  files  quota  limit  grace
/home             525*         500          550    5days    17     0      0  
/usr          0     500    550              0     0      0 
Pada file system /home dari contoh di atas dapat dilihat bahwa user tersebut telah lewat 25 blok dari batas quota yang diizinkan dan mempunyai sisa perpanjangan waktu 5 hari lagi. Tanda asterisk (*) menunjukkan bahwa user tersebut saat ini telah melewati batas quota yang dimilikinya. File system yang tidak digunakan sama sekali oleh user biasanya tidak akan ditampilkan dalam keluaran peintah quota, meskipun user tersebut mempunyai jatah quota pada file system tersebut. Jadi pada contoh di atas (user adjie selain punya quota di /home juga ada di /usr). Jika perintah quota digunakan tanpa flag apapun, maka quota user adjie di /usr tidak akan ditampilkan karena dia sama sekali belum menggunakan jatah quotanya di file system tersebut. Tapi karena perintah edquota menggunakan flag–v maka semua informasi tentang quota yang dimilikinya akan ditampilkan.

e='msQ � - r �S �_ 555007565 

Gambar 6. Konektor untuk Kabel Jenis Serat Optik

(2)  Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.
125714684  125704184

Gambar 7. Kabel Jenis UTP (Unshielded Twist Pair) dan Penampangnya

k%20UTP
Gambar 8.Konektor RJ45 untuk Kabel Jenis UTP
(3)  Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.           
281767713  1004343809

Gambar 9. Kabel Jenis Coaxial 

381733553247698259981602668
k%20BNC
                  a                           b                 c

Gambar 10. a. Konektor BNC; b. Terminator BNC;
c. T BNC 

Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal. Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat. 

Kamis, 21 Juni 2012




Proses instalasi yang dipilih di sini menggunakan metoda dari        CD-
ROM  sebagai  media  penyimpan  file  master  instalasi.  Untuk  dapat
melakukan  instalasi  sistem  operasi  Linux  Redhat  9  dari  CD-ROM,
langkah  pertama  yang  dilakukan  adalah  mengatur  BI OS agar  booting
dari CD-ROM.  

Untuk melakukan pengaturan BIOS tekan tombol  [DELETE] pada saat
komputer  pertama  kali  booting  sehingga  muncul  tampilan  sebagai
berikut :
























38


































Gambar 8. Menu Pengaturan BIOS Komputer

Pilihlah menu Advanced BIOS Features sehingga akan muncul tampilan
setting BIOS sebagai berikut :





















Gambar 9. Tampilan Mengatur Boot dari CD

Pilihlah  urutan  booting  komputer  yang  pertama  kali  dari  CDROM
seperti gambar di atas lalu menyimpan setting BIOS.





39











Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD #1 Master Linux Redhat
9  lalu  komputer  di  restart  sehingga  komputer  akan  booting  dari  CD-
ROM. Setelah  komputer  booting  dari  CD,  maka  akan  muncul  menu
tampilan pemilihan mode instalasi seperti gambar di bawah :





















Gambar 10. Menu Pilihan Mode Instalasi Redhat Linux 9

Dalam  menu  ini  ada  3  pilihan  yaitu  mode  instalasi  dengan  GUI  atau
instalasi  berbasis text  atau  option  3.  Untuk  melakukan  proses instalasi
berbasis text  pilihlah  menu  kedua  dengan  menuliskan  Linux text  lalu
tekan tombol <ENTER>

Setelah  memilih  pilihan  kedua  yaitu  mode  text,  maka  akan  dibawa  ke
menu  instalasi  Redhat  9  untuk  melakukan  pengecekan  CD  master
instalasi  yang  akan  digunakan  sebagai  master  instalasi.  Untuk
melakukan  pengecekan  CD  master  dapat  dipilih  menu  OK.  Jika  CD
Master  instalasi  Redhat  9  dalam  keadaan  baik  dapat  dapat  dipilih
SKIP.












40






























Gambar 11. Menu Selamat Datang Instalasi Redhat Linux 9

Jika memilih  OK maka sistem  akan  melakukan  pengecekan  CD Master
instalasi  apakah  masih  baik  atau  ada  kerusakan.  Proses  pengecekan
memerlukan  waktu  yang  cukup  lama tergantung  pada kecepatan  baca
CDROM  untuk  itu  proses  pengecekan  CD  master  ini  dapat  dilewati
sehingga akan mempercepat proses instalasi.




















Gambar 12. Proses Pengecekan CD Master Redhat Linux 9









41











Setelah  selesai  melakukan  pengecekan  atau  melewati  menu
pengecekan  CD,  maka  akan  muncul  tampilan  selamat  datang  seperti
berikut ini :




















Gambar 13. Proses Pengecekan CD Master Redhat Linux 9

Dalam menu ini hanya ada satu pilihan yaitu OK sehingga harus dipilih
dengan menekan tombol <ENTER>






















Gambar 14. Menu Pilihan Bahasa






42











Pilih  salah  satu  bahasa  yang  anda  kuasai  untuk  melakukan  proses
instalasi. Sebagai default adalah bahasa Inggris.





















Gambar 15. Menu Pilihan Mouse yang Digunakan 























Gambar 16. Menu Pilihan Mouse yang Digunakan

Sistem  instalasi  akan  mendeteksi  mouse  yang  digunakan  sesuai
dengan  yang  digunakan.  Kebetulan  pada  saat  instalasi  digunakan
mouse PS/2 scroll sehingga akan muncul seperti tampilan di atas.




43






















Gambar 17. Menu Pilihan Mouse yang Digunakan 




















Gambar 18. Menu Pilihan Kegunaan Sistem

I nstalasi  Redhat  Linux  9  menyediakan  4  pilihan  jenis  instalasi  yaitu
sebagai  Personal  Komputer,  sebagai  Workstation,  Sebagai  Server  atau
Custom. Untuk  sistem  operasi  jaringan  maka  pilihlah  sebagai  server
seperti gambar di atas. 



















44































Gambar 19. Menu Pilihan Partisi Harddisk

Dalam  instalasi  Redhat  Linux  9,  diperlukan  partisi  hardisk  minimal
menjadi  2  yaitu  untuk  / root  dan  swap.  Untuk  membuat  partisi  dapat
dilakukan secara otomatik maupun manual.





















Gambar 20. Menu Konfirmasi Pembuatan Partisi Harddisk

Jika  hardisk  yang  digunakan  sudah  mempunyai  partisi  dengan  format
lain  seperti  Fat  16  untuk  Windows 97,  Fat  32  untuk  win  98,  ME atau
NTFS untuk Win XP, 2000 dan NT,  maka anda dapat  mempertahankan




45











partisi  sebelumnya  dengan  memilih  pilihan  Keep  all  partition  and
use existing free space.

Pilihan     Remove  all  partition  on  this  system  akan  menghapus
semua  partisi  dalam  hardisk  sehingga  semua  data  akan  hilang.  Jika
hardisk  yang  digunakan  untuk  melakukan  instalasi  masih  kosong
sebaiknya pilih menu ini.
















Gambar 21. Pesan Kesalahan Kegagalan Membuat Partisi 




















Gambar 22. Pesan Kesalahan Kegagalan Partisi Secara Otomatis 









46











Jika  mengalami  proses  pembuatan  partisi  hardisk  mengalami
kegagalan,  maka  dapat  dilakukan  pengulangan  proses  partisi  dengan
kembali ke menu sebelumnya.



















Gambar 23. Menu Pembuatan Partisi Secara Manual Dengan Disk
Druid

Proses  partisi  hardisk  dapat  dilakukan  secara  manual  dengan  fasilitas
disk  druid  seperti  pada  gambar  di  atas.             Dengan   Disk  Druid  ini  dapat
dibuat partisi sesuai dengan kebutuhan.




















Gambar 24. Menu Pembuatan Partisi Secara Manual Dengan Disk
Druid






47











Dalam  gambar  di  atas  terlihat  bahwa  hardisk  yang  digunakan  telah
memiliki  partisi  sebanyak  3 yaitu  masing-masing  menggunakan  format
NTFS.  Untuk  membuat  partisi  baru  pilih  menu  [ NEW] ,  untuk
mengubah format  partisi pilihlah [ EDIT] , dan untuk menghapus partisi
yang sudah ada pilih [DELETE].  


















Gambar 25. Partisi Secara Manual dengan Disk Druid 





















Gambar 26. Menu Pilihan Partisi Secara Manual dengan Disk Druid 










48
































Gambar 27. Pengaturan Partisi Secara Manual dengan Disk Druid

















Gambar 28. Pengaturan Partisi Secara Manual dengan Disk Druid

Setelah  anda  melakukan  proses  partisi  hardisk  maka  hasilnya  akan
terlihat seperti gambar di atas yang minimal terdiri dari 2 partisi utama
yaitu  / root  dan  swap.  Dalam  instalasi   sistem  operasi  berbasis  Linux
biasanya  digunakan  partisi  yang  cukup  banyak  yaitu  / root,  / boot,
/home, /var, /usr dan swap.

Setelah  proses  partisi  selesai  dilakukan  baik  secara  otomatis  maupun
manual, maka proses selanjutnya adalah pemilihan Boot Loader.





49











Boot  loader  merupakan  software  yang  pertama  kali  dijalankan  ketika
komputer  pertama  kali  dinyalakan.  Software  ini  berfungsi  pada  saat
loading  dan  transfer  control  untuk  mengoperasikan  sistem  kernel
software.

Pengaturan boot  loader  mempunyai  peranan  yang  penting  jika
komputer  yang  akan  diinstal  mempunyai  sistem  operasi  lain  maka
dapat dipilih sistem operasi mana yang akan digunakan.

Redhat 9 menyediakan dua software boot loader yaitu GRUB dan LILO.

















Gambar 29. Konfigurasi Boot Loader

Sistem operasi Redhat  Linux   memerlukan setting konfigurasi jaringan.
Program  instalasi  secara  otomatis  akan  mendeteksi  jenis  network
device yang sesuai. Selanjutnya masukkan alamat IP dan netmask.

Contoh penomoran IP Address adalah 192.168.10.100

Sedangkan untuk Subnetmask 255.255.255.0

Pengaturan  I P  Address  dan  Subnet  Mask  harus  disesuaikan  dengan
konfigurasi  LAN  yang  dibangun  agar  masing-masing  komputer  dapat
bekerja dengan baik.







50


























Gambar 30. Konfigurasi Jaringan

Konfigurasi Fire Wall

Untuk meningkatkan keamanan komputer  pada network,  Redhat  Linux
menyediakan Firewall Protection. Kita dapat  memilih tingkat  keamanan
yang diiginkan seperti pada gambar di atas. 
















Gambar 31. Konfigurasi Firewall

Di sini disediakan 3 tingkat keamanan yaitu

High
Tingkat  keamanan  ini  hanya  membolehkan  koneksi  sesuai  dengan
defult  setting  sehingga  hanya  dapat  melakukan  koneksi  dengan
DNS replies dan DHCP






51










Medium
Tingkat  mediium  memberikan  batasan-batasan  koneksi  terhadap
source tertentu dalam sistem.

No Firewall
Pemilihan  tingkat  keamanan  No  Firewall  dapat  dilakukan  jika yakin
bahwa sistem berada dalam jaringan yang dapat dipercaya.

Pengaturan Waktu

Pengaturan  waktu  harus dilakukan  agar  waktu  yang  ditunjukkan  pada
komputer sesuai dengan tempat dimana komputer diletakkan.



















Gambar 32. Konfigurasi Waktu

Pengaturan User

Setelah  proses  instalasi  maka  akan  muncul  setting  pasword  root
(administrator  jaringan).  Pada  proses  ini  diperlukan  pengaturan
pasword  root  (administrator).  Proses  ini  sangat  penting  di  dalam
sistem  operasi  jaringan  karena hanya pada level  inilah  hak  akses total
dapat dilakukan.








52











Disamping  root,  dapat                juga  ditambahkan  user  yang  dapat
menggunakan sistem ini dengan pasword sebagai user.


















Gambar 33. Konfigurasi Password Root

Setelah  password  root  ditentukan  langkah  berikutnya  merupakan
proses  pengkopian  file-file  yang  diperlukan  ke  dalam  hardisk  sampai
proses  instalasi  selesai  dengan  ditandai  tampilan  yang  menyatakan
bahwa proses instalasi telah selesai.

c.  Rangkuman 3

1)  Proses  intalasi  sistem  operasi  Redhat  Linux  9  dengan  metoda  dari
CDROM  dimulai  dengan  melakukan  setting  BI OS  agar  booting
pertama kali dari CD
2)  Untuk  masuk  ke  menu  instalasi  sistem  operasi  Redhat  Linux  9
dengan  mode  text,  pada  menu  utama  [ ketik  Linux]  Text  lalu
tekan [Enter] untuk masuk ke dalam proses instalasi.
3)  Dalam  proses  instalasi  sistem  operasi  Redhat  Linux  9  diperlukan
partisi  hardisk  yang  dapat  dilakukan  secara  otomatis  maupun
manual  dengan  Disk  Druids  menjadi  beberapa  partisi  antara  lain
/root , /usr, /home, /var dan swap.







53










4)  Proses  intalasi  sistem  operasi  Redhat  Linux  9  dengan  mode  text
sama mudahnya dengan mode grafik.